Jack the Reaper

Jack the Reaper

Selasa, 27 November 2007

PerNAHKah kita BERpikiR TeNTang............

...............ketika sedang di tepi keindahan alam,
"kita tidak akan pernah mengalahkan ALAM dalam cita rasa keindahan, karena dari alamlah kita menciptakan keindahan tersebut"
..............ketika melihat embun di atas daun,
"hingga tetes embun bisa membagi kesejukan di antara daun yang bukan dari jenisnya. apakah kita tidak bisa menirunya untuk tidak mementingkan diri?"
..............ketika melihat senja sore hari,
"indahnya saat senja ketika langit merona merah mebuat sebagian orang takjub walau hanya beberapa saat, sedangkan kelamnya malam yang datang setelahnya menyuburkan niat jahat di hati mereka"
..............ketika melihat anak jalanan,
"lorong kehidupan telah memisahkan mereka dari sinar kebahagiaan yang seharusnya menjadi hak mereka untuk setiap anak seusia mereka. akan tetapi kegelapan telah merenggutnya"
......
.......
.......

Biola TAk Berdawai

..................................
TANPA DAWAI, bagaimanakah biola bisa bersuara? biola bagaikan TUBUH dan suara itu adalah jiwanya - tetapi di sebelah mana dawai dalam tubuh manusia yang membuatnya bicara.
jiwa hanya bisa disuarakan lewat tubuh manusia, tetapi ketika tubuh manusia itu tidak mampu menjelmakan jiwa, tubuh itu bagaikan PATUNG SUNYI.....................
...........Jika kau mendengar suara biola yang menyayat dan merintih di dalam hati, apakah kau mengira suara itu datang hanya karena gesekan tongkat bersenar kepada dawainya?
...Jika kau dengar suara biola yang mendesak dan berbisik di malam sunyi, apakah kau mengira suara itu datang karena ada tangan yang menggeseknya?
........................jika kau mendengar suara biola yang meratap dan melengking di malam sepi, tidakkah kau mengira tangan yang menggesek biola itu menjelmakan nada-nada dari dalam jiwa?
.........tetapi dari manakah datangnya nada-nada yang membentuk lagu dari dalam jiwa itu?
apakah lagu itu datang dari balik kegelapan dari sebuah semesta entah dimana?
.....dari balik kelam lagu itu datang untuk dimainkan seribu biola-tetapi apakah kau masih mengira nada-nada itu tak ada, ketika tiada satu biola pun yang mau memainkannya dan dunia sepi dari suara?
......nada-nada itu ada, meski kita tidak mendengar suara, selamakita masih BERJIWA.
..adalah JIWA yang menggerakkan tubuh kita, namun adalah HATI yang membuat kita memilki rasa di luar dari keinderaan kita, karena tanpa hati kita bukanlah manusia, sedangkan hati adalah semesta nada-nada.
................jiwa kita bagaikan lapisan-lapisan hati tanpa isi, namun apabila lapisan-lapisan itu dibuka ternyata tidak pernah ada habisnya.
setiap lapisan hati bagaikan suatu galaksi dalam semesta jiwa yang tiada bertepi, dari mana nada-nada dengan segenap sentuhannya mengembara dari sebuah jarak yang milyaran tahun caha jauhnya hanya untuk MENYAPAMU.
..........setiap kali untaian nada menyentuh jiwamu, sebetulnya kau terhubungkan denga sebuah dunia dari hati yang berdenyar, yang tiada akan pernah berhenti berdenyar, selama cinta membasuh dan membelainya.
hanya mereka yang mengenal cinta bisa mendengarnya, dan hanya mereka yang bersedia mencintai dan dicintai bisa mengembangkan nada-nada itu di dalam jiwanya.
.............DENGARLAH lagu biola itu di dalam hatimu, apakah biola yang semula satu telah menjadi SERIBU, ataukah hilang lenyap tak menentu?
....
....
....
....
....

Senin, 26 November 2007

sebual awal yang tak jelas?

pERasaaN itu DataNG ketikA AKu kehilaNgAn.....
dan PErasaAn itU pergi KeTika Aku muLAi meraSAkanNYa.....
kareNa jiKa kAu ada SaatItu MAka AkU akan BerKata....
"jangan kau tulis nama kita di atas pasir karena nanti ombak akan menghapusnya
tapi tulislah pada riak gelombang yang akan membawanya ke tengah laut..
hingga semua orang akan mendengarnya lewat pantulannya di langit biru....
atau dari kepakan sunyi burung yang telah jauh merasa kehilangan....
TApi SemUanya suDah terLAmbat...
karena KAU telah HIlang di balik BAYanganku.....