Jack the Reaper

Jack the Reaper

Selasa, 24 Maret 2009

diantara dua musim

hingga saat ini dua musim telah berlalu dengan penuh kesedihan
entah mengapa hal ini menimpa serumpun bunga edelways
yang selalu menjadi pujaan para pencinta saat menggubah syair kerinduan
hingga menjadi sebuah karya besar dalam sejarah

musim dingin telah membekukan senyum ceria gembiranya
hingga sekujur gerakan daun terturup genangan salju
yang putih namun tak selembut semestinya
samar-samar sesaat harumnya bau musim semi membawa harapan
dimana mentari bersinar menerpa setiap kuncup bunga
lalu bermekaran membuka kelopak masing-masing
setelah hantaman hebat dinginnya musim salju

namun serumpun bunga edelways masih terdiam terpaku
yang seakan tidak ikut bergembira menyambut kedatangan musim semi
dekapan salju telah membekukan akar-akarnya
hingga ia tidak dapat menyangga setiap lelehan salju yang mencair
lalu roboh diantara tarian-tarian ceria bunga
terpekur jatuh menyusur tanah

senandung ceriapun berhenti seketika.....senyap.....
berubah menjadi iring-iringan lagu kematian...
semua bunga dan rerumputan ilalang pun tertunduk
seraya mengantarkan ruh serumpun bunga edelways
terbang ke langit biru di atas suka cita musim semi.....


(memoar luka seorang teman....alone....)

Rabu, 11 Maret 2009

seseorang yang telah lama hilang....

inikah keindahan purnama yang aku nantikan malam ini....?
riak arus sungai di bawah kaki merapi ikut merasakannya....
malam menjadikan purnama begitu sempurna...
andai kau juga melihatnya, mungkin aku bisa melukis wajahmu...........
lewat cahaya bulan yang terpantul di setiap dedaunan.....
inikah wajahmu yang dulu selalu aku sematkan di sanubari?
sepi......
aku hanya bisa duduk di sini dan terdiam melihat wajahmu lewat purnama.....


(ketika aku duduk bersama bayangannya....)

sebuah kata untuk DIA

sebuah kata untuk dia adalah CINTA............
meski aku tak kenal dia, tapi hatiku merasakannya......
DIA datang dan pergi bersama desahan napas manusia ini....
aku pun tak sanggup menggapainya.....

sebuah kata untuk dia adalah MISTERI.....
DIA melewati malam bersamaku......
dan pergi ketika pagi datang........
tak bisa aku mengerti......

DIA adalah CINTA untuk hari ini.....dan MISTERI esok hari.....


(sebuah penggalan puisi siang itu......)

Kamis, 24 Januari 2008

aWaL dan AKhir.....

………………………………………………………..Saat semua berakhir, maka ada sesuatu yang entah di mana dimulai karena itu adalah sudah menjadi rantai kehidupan yang pasti.

………………………………………………Ketika sebuah daun menguning dan jatuh ke tanah maka ada juga tunas yang baru muncul di sudut lain.

…………………………………….. Ketika setitik air mata jatuh maka akan ada sebuah tangan yang akan menghapusnya.

……………………….Ketika ada suatu kehidupan mulai menapaki jalan di bumi ini maka ada juga kehidupan lain yang berlari menjauh entah kemana yang pasti tidak di bumi ini lagi.

.....permulaan.......

Aku ingin menembus semua batas kesedihan yang telah menjelma menjadi kabut tanpa ada batasnya…..

Aku ingin berlari dari sebuah titik kehidupan dimana kehidupanku menjelma jadi maya yang tidak bisa aku ubah dan tidak bisa aku hapus…..

Aku ingin tenggelam dalam gelapnya malam yang hanya hitam dan gelap saja yang terlihat yang menjelma menjadi penutup mataku sehingga tak lagi aku lihat senyummu yang membuatku tertunduk mengabdi padamu…..

Aku ingin angin membawaku ke dalam badai yang menderu dan selalu meneriakkan suar-suara kehancuran dan menjelma menjadi topan di telingaku sehingga aku tak lagi mendengar rinai suaramu dan lembutnya tawamu yang membuat diriku selalu patuh dan luluh di atas auramu.

Aku ingin matahari menembus kulitku dengan panasnya dan menjelma menjadi pelindung sekaligus penghancur setiap helai kulitku sehingga aku tak lagi merasakan sentuhan tanganmu yang membuatku terbuai dalam kenggunanmu……

Aku ingin terus berlari dan berlari di atas bebatuan sehingga telapak kakiku melepuh sehingga aku tak lagi bisa merasakan getaran yang seharusnya membawa kebahagiaan saat kau melangkah dengan riangnya untuk mendekat padaku…..

Aku ingin dimensi waktu terus berputar dan meninggalkanku dalam kesendirian seperti saat ini ketika kau mulai menyanyikan bait-bait perpisahan di atas rapatanku di atas ketertundukanku…..

Jumat, 18 Januari 2008

mE aND mYseLF

…………Bersama pagi aku datang dan bersama sinar matahari aku pergi…

Tak ada yang dapat melihatku dalam suramnya mata

Sekalipun dengan sisa-sisa obor tadi malam….

Aku hanya mendekap sahabat pagiku

Sedang siang selalu mengusirku…….

Sepenggal kalimat tak berarti itulah yang bisa aku tuliskan dalam pikiranku. Sejak tadi malam aku tak bisa memfokuskan pikiranku. Aku hanya termangu di atas meja yang dungu tak mau menahu tentang diriku. Akupun hanya menghitung suara detik jam yang meloncat-loncat di balik telingaku…..

………………………..

Pagi ini aku terdampar dalam keanehan yang sering aku temui bahkan setiap detik sebelum aku kembali dalam kesepian. Mengapa setiap orang rela menghabiskan waktunya dengan sia-sia. Mereka selalu mengucap mantra yang tak bisa aku pahami seakan-akan mereka mengutukku. Tapi itulah yang aku rasakan. Aku hanya bias terdiam tanpa berkata. Toh mereka juga akan menghalau huruf-huruf yang keluar dari bibirku hingga terurai jatuh ke got-got yang mulai meninggi. Perlu kau ketahui bahwa siang hari bukanlah duniaku tapi dunia mereka. Saat siang hari suaraku tertelan oleh panas dan tak ada satupun orang yang mengajakku bicara. Apa yang mereka lihat dariku? Apakah karena panasnya matahari membuat kata-kata mereka menguap bersama tetesan keringat di dahi mereka?

Entahlah…..

……………………………

Saat inilah yang paling aku tunggu-tunggu setiap hari dalam 20 tahun hidupku. Tapi sebenarnya aku tak tahu apakah aku sudah hidup selama 20 tahun atau lebih. Tak ada yang mau memberi tahu tentang itu, keberadaanku tak lagi dihiraukan. Diriku tak lagi dihargai. Kembali lagi pada saat ini yaitu ketika senja menjemput siang yang sudah lelah dengan asap-sap dari manusia dan sampah-sampah yang menggenangi sudut lembah bumi. Selalu saja aku habiskan senja hari di dekat dermaga di kotaku. Di sini aku bisa mendengar lagu perpisahan dari seluruh unsur-unsur alam semesta yang ditujukan kepada sang matahari. Walaupun hanya sesaat tetapi bisa menumbuhkan semangat jiwa dalam tubuhku. Tetapi itupun aku nikmati sendiri karena para manusia tidak bisa merasakan hal yang menakjubkan ini. Mereka hanya menekuk muka mereka karena tenaga yang terkuras habis oleh pekerjaan yang aku anggap tak ada gunanya…….

…………………………………

Tapi mengapa senja adalah saat yang aku harapkan? Itu semua karena senja adalah pintu untuk masuk ke dalam rumahku, ke dalam duniaku yaitu malam. Pada malam hari adalah saat dimana teman-temanku datang untuk menjengukku. Aku tak lagi sendiri. Aku tak lagi dicaci. Dan aku tak lagi merasa sepi. Biasanya yang sering datang adalah kesunyian yang tak henti-hentinya bercerita tentang kegelapan yang tak berujung dengan segala isinya. Ada juga kesedihan yang bertutur tentang masalah manusia yang dibawa hingga ke dalam tidur.

Dan inilah aku, yang selamanya tak bisa kau mengerti…………………

Selasa, 27 November 2007

PerNAHKah kita BERpikiR TeNTang............

...............ketika sedang di tepi keindahan alam,
"kita tidak akan pernah mengalahkan ALAM dalam cita rasa keindahan, karena dari alamlah kita menciptakan keindahan tersebut"
..............ketika melihat embun di atas daun,
"hingga tetes embun bisa membagi kesejukan di antara daun yang bukan dari jenisnya. apakah kita tidak bisa menirunya untuk tidak mementingkan diri?"
..............ketika melihat senja sore hari,
"indahnya saat senja ketika langit merona merah mebuat sebagian orang takjub walau hanya beberapa saat, sedangkan kelamnya malam yang datang setelahnya menyuburkan niat jahat di hati mereka"
..............ketika melihat anak jalanan,
"lorong kehidupan telah memisahkan mereka dari sinar kebahagiaan yang seharusnya menjadi hak mereka untuk setiap anak seusia mereka. akan tetapi kegelapan telah merenggutnya"
......
.......
.......

Biola TAk Berdawai

..................................
TANPA DAWAI, bagaimanakah biola bisa bersuara? biola bagaikan TUBUH dan suara itu adalah jiwanya - tetapi di sebelah mana dawai dalam tubuh manusia yang membuatnya bicara.
jiwa hanya bisa disuarakan lewat tubuh manusia, tetapi ketika tubuh manusia itu tidak mampu menjelmakan jiwa, tubuh itu bagaikan PATUNG SUNYI.....................
...........Jika kau mendengar suara biola yang menyayat dan merintih di dalam hati, apakah kau mengira suara itu datang hanya karena gesekan tongkat bersenar kepada dawainya?
...Jika kau dengar suara biola yang mendesak dan berbisik di malam sunyi, apakah kau mengira suara itu datang karena ada tangan yang menggeseknya?
........................jika kau mendengar suara biola yang meratap dan melengking di malam sepi, tidakkah kau mengira tangan yang menggesek biola itu menjelmakan nada-nada dari dalam jiwa?
.........tetapi dari manakah datangnya nada-nada yang membentuk lagu dari dalam jiwa itu?
apakah lagu itu datang dari balik kegelapan dari sebuah semesta entah dimana?
.....dari balik kelam lagu itu datang untuk dimainkan seribu biola-tetapi apakah kau masih mengira nada-nada itu tak ada, ketika tiada satu biola pun yang mau memainkannya dan dunia sepi dari suara?
......nada-nada itu ada, meski kita tidak mendengar suara, selamakita masih BERJIWA.
..adalah JIWA yang menggerakkan tubuh kita, namun adalah HATI yang membuat kita memilki rasa di luar dari keinderaan kita, karena tanpa hati kita bukanlah manusia, sedangkan hati adalah semesta nada-nada.
................jiwa kita bagaikan lapisan-lapisan hati tanpa isi, namun apabila lapisan-lapisan itu dibuka ternyata tidak pernah ada habisnya.
setiap lapisan hati bagaikan suatu galaksi dalam semesta jiwa yang tiada bertepi, dari mana nada-nada dengan segenap sentuhannya mengembara dari sebuah jarak yang milyaran tahun caha jauhnya hanya untuk MENYAPAMU.
..........setiap kali untaian nada menyentuh jiwamu, sebetulnya kau terhubungkan denga sebuah dunia dari hati yang berdenyar, yang tiada akan pernah berhenti berdenyar, selama cinta membasuh dan membelainya.
hanya mereka yang mengenal cinta bisa mendengarnya, dan hanya mereka yang bersedia mencintai dan dicintai bisa mengembangkan nada-nada itu di dalam jiwanya.
.............DENGARLAH lagu biola itu di dalam hatimu, apakah biola yang semula satu telah menjadi SERIBU, ataukah hilang lenyap tak menentu?
....
....
....
....
....

Senin, 26 November 2007

sebual awal yang tak jelas?

pERasaaN itu DataNG ketikA AKu kehilaNgAn.....
dan PErasaAn itU pergi KeTika Aku muLAi meraSAkanNYa.....
kareNa jiKa kAu ada SaatItu MAka AkU akan BerKata....
"jangan kau tulis nama kita di atas pasir karena nanti ombak akan menghapusnya
tapi tulislah pada riak gelombang yang akan membawanya ke tengah laut..
hingga semua orang akan mendengarnya lewat pantulannya di langit biru....
atau dari kepakan sunyi burung yang telah jauh merasa kehilangan....
TApi SemUanya suDah terLAmbat...
karena KAU telah HIlang di balik BAYanganku.....