Jack the Reaper

Jack the Reaper

Selasa, 24 Maret 2009

diantara dua musim

hingga saat ini dua musim telah berlalu dengan penuh kesedihan
entah mengapa hal ini menimpa serumpun bunga edelways
yang selalu menjadi pujaan para pencinta saat menggubah syair kerinduan
hingga menjadi sebuah karya besar dalam sejarah

musim dingin telah membekukan senyum ceria gembiranya
hingga sekujur gerakan daun terturup genangan salju
yang putih namun tak selembut semestinya
samar-samar sesaat harumnya bau musim semi membawa harapan
dimana mentari bersinar menerpa setiap kuncup bunga
lalu bermekaran membuka kelopak masing-masing
setelah hantaman hebat dinginnya musim salju

namun serumpun bunga edelways masih terdiam terpaku
yang seakan tidak ikut bergembira menyambut kedatangan musim semi
dekapan salju telah membekukan akar-akarnya
hingga ia tidak dapat menyangga setiap lelehan salju yang mencair
lalu roboh diantara tarian-tarian ceria bunga
terpekur jatuh menyusur tanah

senandung ceriapun berhenti seketika.....senyap.....
berubah menjadi iring-iringan lagu kematian...
semua bunga dan rerumputan ilalang pun tertunduk
seraya mengantarkan ruh serumpun bunga edelways
terbang ke langit biru di atas suka cita musim semi.....


(memoar luka seorang teman....alone....)

Tidak ada komentar: